Perangkat EMS
3 ArtikelApa itu EMS?
Stimulasi otot elektrik adalah metode yang luas digunakan dan diakui secara umum dan telah diterapkan selama bertahun-tahun dalam kedokteran , olahraga dan rehabilitasi. Dalam bidang olahraga dan kebugaran, EMS digunakan sebagai pelengkap untuk pelatihan otot konvensional, untuk meningkatkan kinerja kelompok otot dan menyesuaikan proporsi tubuh dengan hasil estetika yang diinginkan. Pelatihan EMS dapat diterapkan untuk dua tujuan yang berbeda. Pertama, dapat menimbulkan penguatan otot yang ditargetkan (aplikasi pengaktifan) dan kedua, dapat memberikan efek relaksasi dan pemulihan (aplikasi relaksasi).
- Pelatihan otot untuk meningkatkan daya tahan dan/atau
- Pelatihan otot untuk mendukung penguatan otot atau kelompok otot tertentu, untuk mencapai perubahan proporsi tubuh yang diinginkan
- Relaksasi otot untuk mengatasi ketegangan otot
- Peningkatan pada gejala kelelahan otot
- Mempercepat regenerasi otot setelah kinerja otot yang tinggi (misalnya setelah maraton)
Bagaimana teknologi EMS bekerja?
Teknologi EMS bekerja dengan mentransmisikan impuls listrik ke otot. Perangkat EMS menghasilkan impuls ini dan mentransfernya melalui elektroda ke kulit. Di sana, impuls tersebut diserap oleh otot dan memicu kontraksi. Intensitas dan frekuensi impuls dapat disesuaikan secara individual untuk mencapai stimulasi otot yang paling efektif.
Bagaimana cara menggunakan perangkat EMS dengan benar?
Sebelum menggunakan perangkat EMS, Anda harus membaca manual perangkat dengan seksama dan mengikuti instruksinya dengan tepat. Namun, secara umum:
- Bersihkan kulit di tempat di mana perangkat EMS akan dipasang dengan air dan sabun.
- Pasang bantalan elektroda atau sabuk EMS di tempat yang diinginkan.
- Atur perangkat EMS pada intensitas atau program yang diinginkan.
- Aktifkan perangkat EMS dan pastikan otot berkontraksi dan rileks secara lembut dan ritmis.
Penempatan Elektroda
Penempatan elektroda yang tepat penting untuk keberhasilan aplikasi stimulasi yang dimaksudkan. Oleh karena itu, kami merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai posisi elektroda yang optimal di area aplikasi yang sesuai.

Semakin besar jarak elektroda yang dipilih, semakin besar volume jaringan yang distimulasi. Ini berlaku untuk luas dan kedalaman volume jaringan. Pada saat yang sama, kekuatan stimulasi jaringan menurun dengan jarak elektroda yang lebih besar. Ini berarti bahwa dengan memilih jarak elektroda yang lebih besar, volume yang lebih besar distimulasi, tetapi dengan kekuatan yang lebih lemah. Untuk meningkatkan stimulasi, intensitas impuls harus ditingkatkan.
Sebagai pedoman untuk memilih jarak elektroda:
- Jarak yang direkomendasikan: sekitar 5 – 15 cm
- di bawah 5 cm struktur permukaan terutama distimulasi dengan kuat
- di atas 15 cm struktur luas dan dalam distimulasi dengan sangat lemah

Pemilihan arah aliran listrik harus disesuaikan dengan lapisan otot yang diinginkan mengikuti arah serat otot. Jika otot permukaan yang akan dicapai, penempatan elektroda harus sejajar dengan arah serat (A–B/C–D), jika lapisan jaringan dalam yang akan dicapai, penempatan elektroda harus melintang terhadap arah serat. Yang terakhir dapat dicapai, misalnya, melalui penataan elektroda silang (= melintang), misalnya A–D/B–C.
Di mana saja perangkat EMS dapat digunakan pada tubuh?
Perangkat EMS dapat digunakan di berbagai bagian tubuh untuk menargetkan stimulasi otot. Ini termasuk peningkatan daya tahan, penguatan, dan percepatan regenerasi pada bagian otot tertentu. Oleh karena itu, ini sangat ideal untuk mendukung atlet dalam memperkuat otot.
- Otot perut
- Otot kaki (paha, betis)
- Otot bokong
- Otot punggung (punggung atas dan bawah)
- Otot dada
- Otot bahu
- Otot lengan dan tangan
- Otot leher
Dalam kasus apa saya harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan perangkat EMS?
Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan perangkat jika:
- Penyakit akut, terutama dengan dugaan atau adanya penyakit tekanan darah tinggi, gangguan pembekuan darah, kecenderungan penyakit tromboembolik serta adanya tumor ganas
- Segala penyakit kulit
- Kondisi nyeri kronis yang tidak terdiagnosis terlepas dari area tubuh
- Diabetes
- Segala gangguan sensitivitas dengan penurunan persepsi nyeri (seperti gangguan metabolisme)
- Perawatan medis yang sedang dilakukan bersamaan
- Keluhan yang muncul dengan perawatan stimulasi
- Iritasi kulit yang terus-menerus akibat stimulasi jangka panjang di tempat elektroda yang sama
Apa perbedaan antara perangkat TENS dan EMS?
TENS dan EMS adalah dua teknologi berbeda yang digunakan dalam elektroterapi.